Tangerang Selatan – Berlokasi di Cincin Api Pasifik atau wilayah pertemuan antara tiga lempeng tektonik besar membuat Indonesia menjadi negara paling rawan terhadap bencana. Pada beberapa peristiwa selama 20 tahun terakhir, Indonesia menjadi headline di media dunia karena banyak terjadi bencana alam yang mengerikan serta menyebabkan ratusan ribu kematian bahkan menghancurkan ribuan daratannya.
Setiap tahun, Indonesia sering kali mengalami gempa. Dilansir dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sepanjang awal tahun 2022 tercatat sudah terjadi gempa bumi sebanyak 726 kali, baik gempa kecil maupun gempa besar.
Beberapa waktu lalu, gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 6,7 SR mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya pada Jum’at (14/1/2022). Guncangan gempa dari kedalaman 10 kilometer itu terasa kuat sampai Jakarta. Sebanyak 44 kecamatan di tiga daerah terkena dampak dari gempa tersebut menyebabkan sejumlah pemukiman warga dan fasilitas lainnya mengalami kerusakan. Tiga daerah tersebut meliputi Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.
Bantuan pun turut berdatangan seiring berjalannya waktu melalui tangan-tangan para relawan kemanusiaan, termasuk relawan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Aqsha terjun langsung menuju lokasi kejadian untuk menyalurkan bantuan kepada 50 korban terdampak di Kecamatan Cikeusik dan Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Selasa (18/1/2022).
Kabar terbaru yang diperoleh melalui akun media sosial LAZ Al-Aqsha dalam siaran langsungnya disampaikan bahwa relawan LAZ Al-Aqsha dibantu oleh Ketua RW daerah setempat berhasil mengunjungi rumah-rumah yang terkena dampak dari gempa tersebut.
“Kondisi terkini yang kami lihat banyak rumah warga yang rusak sampai dengan puing-puing bangunan yang berserakan. Alhamdulillah bantuan yang kami berikan kepada korban berupa sejumlah uang yang telah disesuaikan dengan kebutuhan di lokasi, hal ini dilakukan guna memastikan bantuan yang disalurkan tersebar secara merata dan tepat sasaran.” ujar salah satu relawan LAZ Al-Aqsha.
Di waktu yang bersamaan, warga setempat pun mengungkapkan rasa kekhawatiran akan beredarnya isu-isu terjadi gempa susulan dengan guncangan yang lebih besar pada waktu dekat. “Gempa susulan masih terus terjadi hingga kini, ditambah dengan beredarnya isu akan terjadi gempa dengan skala yang lebih tinggi membuat warga semakin diselimuti rasa khawatir.” ungkap Uri salah satu warga Kecamatan Cikeusik.