Tangerang Selatan – Laz Al-Aqsha berkolaborasi dengan Galeri 37 Tangsel memberikan pelatihan kewirausahaan dan workshop kerajinan tangan sulam pita kepada para penerima beasiswa aqsha scholarship, Sabtu (29/5/2021).
Owner Galeri 37 Tangsel Bunda Nuning menyatakan bahwa bentuk lain dari pengabdian kita kepada bangsa dan negara salah satunya bisa melalui jalur kreativitas dan inovasi untuk menciptakan sesuatu yang baru dan mengembangkan sisi kreatif yang ada di dalam diri seseorang.
“Saya memulai karir dengan kreativitas yang saya miliki, bermodal 350 ribu untuk menghasilkan sebuah tas yang terbuat dari rotan dengan diberikan detail seperti bunga dan lain sebagainya untuk meningkatkan harga jual produk.” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa di zaman milenial seperti saat ini, tren desain produk kerajinan sangat cepat berubah, maka dari itu kita harus meningkatkan kreativitas agar dapat bersaing dengan produk yang lain.
Sementara itu, General Manager LAZ Al-Aqsha Ishak Sholih menyampaikan bahwa untuk membuat suatu kerajinan bisa dengan daur ulang sampah yang ada disekitar kita. “Saat ini di Indonesia tercatat ada sekitar 322 ton sampah per harinya. Sehingga Indonesia menjadi urutan ke-2 penghasil sampah terbanyak di dunia. Salah satu cara untuk mengurangi sampah di Indonesia yaitu dengan cara membuat kerajinan dari sampah baik organik maupun anorganik.” katanya.
Hal ini merupakan peluang yang sangat bagus untuk seseorang yang ingin memulai karirnya, bukan hanya memperoleh keuntungan namun juga sebagai upaya mengurangi pencemaran lingkungan.
“Saat ini banyak kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh wirausahawan yang tidak bertanggungjawab, dimana mereka hanya berfokus pada profit tapi tidak dengan lingkungan sekitarnya.” ujar Birrul Qodriyyah selaku pemateri.
Dia menjelaskan bahwa untuk memulai suatu bisnis itu harus berani mengambil resiko dan memiliki strategi yang dapat membawa keuntungan bagi usahanya. “Green Enterpreneurship itu serangkaian kegiatan untuk memecahkan masalah lingkungan atau sosial melalui ide-ide kreatif dan inovatif yang berdampak positif terhadap lingkungan hidup dan kehidupan sosial masyarakat, sekaligus memberikan keuntungan bagi organisasi masyarakat.” ungkapnya.
Dengan adanya pelatihan kewirausahaan ini diharapkan mampu memberikan sedikit gambaran kepada para penerima Aqsha Scholarship tentang bagaimana cara mengelola suatu usaha, mengolah sampah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, dan mengubah pola pikir kita untuk terus berinovasi.